2/04/2012 08:14:00 AM
Ariq-Zmc
Buku Horror Bis Malam Penasaran
Ruben sedang menempuh perjalanan dari Surabaya ke Jakarta dengan
menggunakan bis malam. Di tengah perjalanan, saat bis tersebut berhenti
di sebuah terminal, seorang kakek tua naik dan menawarkan buku-buku
bacaan pada semua penumpang. Sesampainya di kursi Ruben:
“Bukunya nak? Ada macam-macam nih. Buku silat, cinta-cintaan, agama, dan lain-lain”, ujar sang kakek.
Ruben yang kebetulan sedang tidak bisa tidur pun tertarik. “Ada buku misteri atau horor gak kek?”
“Oh suka cerita horor yah?”, jawab si kakek. “Kebetulan sisa satu. Pas
lagi ceritanya. Tentang bis yang ditinggali banyak arwah penasaran.
Judulnya ‘Bis Malam Penasaran’. Serem banget pokoknya.”
“Boleh juga tuh. Berapa harganya?”
“Seratus lima puluh ribu, nak”
“Walah, mahal bener harganya, kek”.
“Ya namanya juga buku bagus. Best seller. Semua yang baca buku ini
kabarnya sampe syok loh waktu baca endingnya”, si kakek berpromosi ala
sales panci.
Ruben pun akhirnya mengalah. Uang seratus lima puluh ribu berpindah
tangan. Entah kenapa, tepat pada saat ia menyerahkan uang tersebut ke
kakek tua, tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar. Angin pun terasa
mulai bertiup kencang. Si kakek buru-buru melangkah turun ke bis, namun
tiba-tiba berhenti dan menolehkan wajahnya pelan-pelan ke arah Ruben.
“Nak”, ujarnya lirih, “apa pun yang terjadi, harap jangan buka halaman
terakhir ya. Ingat, apapun yang terjadi. Kalau tidak nanti kamu akan
menyesal dan saya tidak mau bertanggung jawab.”
Jantung Ruben berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tidak mampu
menganggukkan kepala hingga akhirnya si kakek turun dari bis dan
menghilang ditelan kegelapan. Singkat cerita, dua jam kemudian, sekitar
pukul satu malam, Ruben selesai membaca seluruh buku tersebut. Kecuali
halaman terakhir tentunya. Dan memang benar seperti yang dikatakan si
kakek penjual, buku itu benar-benar menegangkan dan menyeramkan. Di luar
bis yang melaju kencang, hujan turun dengan derasnya. Kilat menyambar
bergantian dan terkadang terdengar suara guruh yang menggelegar. Sejenak
Ruben melihat berkeliling dan ternyata semua penumpang sudah terlelap.
Bulu kuduknya terasa merinding.
“Baca halaman terakhirnya gak yah?”, pikir Ruben bimbang. Antara
penasaran dengan rasa takut berbaur menjadi satu. Di luar jendela malam
tampak makin gelap. “Ah sudahlah, sekalian aja. Nanggung!”
Dengan tangan gemetar ia pun membuka halaman terakhir dari buku tersebut
secara perlahan… Dan akhirnya tampak sebuah lembaran kosong dengan
sepotong label di bagian pojok kanan atas. Sambil menelan ludah, Ruben
membaca huruf demi huruf yang tercantum:
Bis Malam Penasaran
Terbitan CV. Buku Horror Garing
Harga Pas: Rp 15.000,-
PSMS Medan VS PS Karo-Karo
Pada sebuah pertandingan persahabatan antara PSMS Medan dengan PS
Karo-karo, pertandingan di selenggarakan di kota medan. Sebelum
pertandingan MC lapangan memperkenalakan nama-nama kedua tim, untuk
kesempatan pertama di sampaikan nama-nama pemain dari PS Karo-Karo
karena sebagai tamu.
"Selamat datang para penonton di Stadion Teladan Medan inilah
pertandingan persahabatan yang kita nantikan antara PS Karo melawan PSMS
Medan" kata MC Membuka
"Sebelum pertandingan di mulai baik kita perkenalkan dulu kekuatan kedua tim kita mulai dengan PS Karo sebagai tamu"
"Dibawah mistar ada Lengket Silangit, kita lihat di barisan belakang ada Jatuh Bangun dan Jegal Tarigan, ...."
MC terus melanjutkan pengumumannya "Di barisan depan ada Lari
Peranginangin dan Tembak Sitepu...... dan untuk mengkomandokan tim
dipimpin..." MC berhenti sesaat menarik napas panjang "Bah.....oleeeeh
Pasti Menang Karo-Karo......"
Penonton terdiam mendengar pengumuman MC dan tiba-tiba kapten tim PSMS
Medan berteriak dari tengah lapangan "Menyerah..... bah......namanya
saja sudah menakutkan apa lagi mainnya....Dak akan pernah menang nya..
kita lawan dia"
Kok Hanya Seratus Ribu?
Sepasang suami istri dalam perjalanan keluar kota dan karena jaraknya
lumayan jauh, mereka bermaksud menginap di sebuah hotel sebelum
meneruskan perjalanan keesokan paginya.
Akhirnya mereka menemukan Hotel yang cukup bagus walaupun tidak
berbintang dan bermalam. Keesokan paginya ketika akan keluar hotel,
mereka harus membayar Rp 350.000,-
“Hah? Ini sih tarif hotel bintang 5. Nggak salah?” tanya si suami terkejut.
Ia minta dipanggilkan manajer hotel dan memprotes tarif yang terlalu
tinggi. Setelah mendengarkan dengan penuh perhatian, si manajer berkata,
“Hotel CJDW dilengkapi dengan kolam renang standar internasional, ruang
konferensi dan berbagai hiburan taraf internasional.”
“Tapi kami sama sekali tidak memanfaatkan fasilitas yang Bapak sebut
tadi,” kata si suami bersikeras. “Salah Bapak sendiri. Fasilitas itu
disediakan untuk dimanfaatkan,” kata si manajer tak mau kalah.
Setelah tercenung sejenak si suami membuka dompetnya, mengeluarkan uang Rp 100.000,- dan mengulurkannya kepada si manajer.
“Kok hanya seratus ribu?” tanya manajer.
“Karena Bapak harus membayar Rp 250.000.- untuk tidur dgn istri saya.”
“Tapi saya tidak tidur dengan istri Bapak…”
“Salah sendiri. Sudah tersedia semalaman, kenapa tidak dimanfaatkan…”
Orang Batak Menyetop Taksi
Suatu hari, ada orang Batak yang sedang berwisata di kota Jakarta dan ia
bermarga Manalu, saat menunggu taksi yang lewat iapun duduk untuk
beristirahat.
Saat itu ia melihat ada taksi tak berpenumpang yang kebetulan lewat maka
segera iapun menyetop taksi itu, dan saat diberhentikan sang supir
taksi bertanya kepada si Batak ini. "Mana lu?" tanyanya sambil mengintip
dari jendela (maksudnya kamu mau ke mana?), si Batak ini kaget dan
bergumam "Bah, hebat kali supir taksi di Jakarta ini? Belum apa-apa
sudah tahu namaku."
Lalu ia bertanya lagi pada si supir taksi ini "Hei kau, kau paranormal
ya?" Lalu supir taksi ini menjawab sambil nyeleneh dan pergi "Sinting."
Si Batak ini bergumam lagi "Bah, lebih hebat lagi supir taksi ini, dia
tahu kemana tujuanku.
Aku kan mau pergi ke rumah temanku si Ginting." Karena dari 5 taksi yang
ia berhentikan mengatakan hal yang sama saja, si Batak ini frustasi dan
akhirnya memutuskan untuk naik metro mini saja daripada repot-repot
cari taksi.
Di dalam metro mini ia berkata dalam hati "Supir-supir taksi di Jakarta
ini paranormal semua kelihatannya tetapi aneh, kok mereka tak mau
kutumpangi ya? Padahal uangku cukup."
0 komentar:
Posting Komentar